Tali tambat merupakan sebuah tali yang digunakan untuk menambat kapal.  Saat kapal harus berhenti di tempat tertentu, baik di tengah laut atau di dermaga, sistem penambatan kapal yang kuat diperlukan agar kapal tetap kokoh dan tidak bergerak. Fungsi dan Jenis Tali Tambat Kapal Untuk Mooring System Disinilah diperlukan tali tambat yang tepat supaya tidak ada kesalahan dalam proses penambatan.

Proses penambatan kapal atau yang sering disebut juga sebagai mooring system. Mooring system merupakan sebuah mekanisme pemasangan tali tambat saat kapal hendak berhenti di dermaga atau di tengah laut. Selain itu, tali tambat juga bisa digunakan untuk menarik kapal dari kapal ke kapal lainnya seperti penarikan yang dilakukan oleh kapal tug boat atau kapal tunda.

Mengingat mooring system umumnya dilakukan pada kapal-kapal berukuran besar, maka tali tambat yang digunakan harus dapat menahan kapal dari angin, gelombang dan arus di perairan. Proses penambatan kapal bisa dikatakan berhasil, apabila kapal sudah terikat dengan kuat dengan objek tetap seperti dermaga. 

Jenis Tali Tambat Kapal Untuk Mooring System

Ada beberapa jenis tali yang digunakan untuk proses penambatan kapal. Dimana jenis-jenis ini dibedakan berdasarkan materialnya. Selain menggunakan wire rope, biasanya proses penambatan kapal juga menggunakan tali yang terbuat dari bahan alami dan bahan sintetis. Berikut jenis-jenis tali yang umumnya digunakan untuk mooring system kapal. 

1. Wire Rope/Kawat Baja 

Wire rope terbuat dari kawat baja yang kuat. Kelebihan wire rope yakni memiliki kekuatan atau breaking load yang tinggi. Jadi tak heran jika wire rope sering digunakan untuk proses penambatan kapal. Meski begitu ada beberapa kekurangan wire rope. Diantaranya wire rope mudah berkarat, memiliki elastisitas yang kurang baik sehingga mudah putus dan memiliki bobot yang lebih berat jadi tidak bisa mengapung. 

2. Tali Natural/Alami

Seperti namanya, jenis tali ini terbuat dari material alami yang berasal dari serat tumbuhan. Jenis tali ini umumnya lebih cocok digunakan untuk perahu berukuran kecil yang tidak membutuhkan kekuatan tali seperti kapal nelayan atau kapal boat. Berikut serat tumbuhan yang digunakan untuk membuat tali alami: 

  • Tali Manila: Tali ini terbuat dari serat pohon pisang yang disebut dengan abaca yang umumnya ditemukan di Filipina. Jenis tali merupakan tali yang banyak digunakan untuk proses penambatan karena memiliki sifat, tahan basah dan lebih fleksibel atau mudah melengkung. 
  • Tali Rami: Jenis tali ini memiliki sifat mudah menyerap air sehingga mudah lapuk. 
  • Tali Sisal: Tali ini terbuat dari serat pohon Agava. Tali sisal sering digunakan sebagai pengganti tali manila. Tali ini memiliki sifat kaku dan mengkilap, namun kurang tahan terhadap udara lembab dan basah. 
  • Tali sabut kelapa: Jenis tali ini memiliki tingkat elastisitas yang tinggi yakni mencapai 50% lebih besar dari tali manila. Tali ini memiliki sifat tahan air, lebih ringan dan tetap dapat mengapung meskipun terendam air. Meski begitu sayangnya daya kekuatan tali ini sangat kecil.  
3. Tali Sintetis

Seperti namanya, jenis tali ini terbuat dari material buatan. Ada tiga jenis tali sintetis yang digunakan untuk mooring system yakni tali berbahan nylon, PP Monofilament dan PP Multifilament. 

  • Tali Nylon: Jenis tali tambat ini terbuat dari material nylon dan merupakan tali yang paling sering digunakan untuk mooring system. Tali ini memiliki karakteristik serat yang mengkilap dan halus serta tidak gampang lapuk.  Tali nylon memiliki kekuatan dua kali lebih kokoh dari tali manila. Tali ini juga tahan terhadap air laut, minyak ataupun bensin sehingga tidak mudah lapuk. Daya elastisitas nya juga cukup tinggi sekitar dua kali dari tali manila 
  • Tali PP Monofilament: Tali PP mono memiliki sifat tidak mudah menyerap air, tahan terhadap bahan kimia serta memiliki harga yang lebih murah. Maka dari itu, tali ini sering digunakan sebagai alternatif untuk menambat kapal terutama untuk kapal berukuran kecil dan sedang. 
  • Tali PP Multifilament: Tali ini lebih tahan terhadap gesekan dan hentakan di banding PP Mono. Sayangnya tali PP Multi ini lebih sedikit menyerap air sehingga lebih berat saat terkena air selain itu harganya juga lebih mahal dibanding PP Mono. 

Selain mengetahui jenis tali tambat, ada beberapa hal yang penting diperhatikan dalam memilih tali tambat yang tepat. Dalam memilih tali, Anda harus memperhatikan nilai breaking load tali, ketahanan terhadap gesekan, ukuran kapal dan lainnya. 

Dengan demikian, Fungsi dan Jenis Tali Tambat Kapal Untuk Mooring System sangat penting memilih tali tambat yang memiliki kualitas baik, supaya tidak menimbulkan masalah saat proses penambatan kapal. Sebagai distributor alat kapal terpercaya, PT Velasco Indonesia Persada menjual berbagai jenis tali tambat kapal berkualitas dengan harga yang kompetitif. Untuk informasi lebih lengkap terkait spesifikasi produk dan harga, Anda dapat menghubungi tim pemasaran kami di whatsapp atau email yang tertera.  

Baca Juga : Jual Berbagai Jenis Tali Tambang Kualitas Terbaik

VELASCO INDONESIA PERSADA adalah distributor dan Supplier Tali Kapal di jakarta dan juga menjual Tali PE, Tali PP Multifilament dll, dengan pelayanan terbaik di Jakarta. Kami juga menjual alat kapal, Tali PP Monofilament, Tali Manila, Tali Megaflex  Lihat produk kami lainnya di sini. Rantai, rigging, wire rope, alat keselamatan kapal, peralatan safety, chemical product Semua barang yang kami jual dilengkapi sertifikat dan berkualitas. Silahkan hubungi kami lewat Whatsapp (081290808833) atau 021 690 5530. Bisa juga melalui email ke [email protected] atau [email protected] Atau lihat produk kami lainnya di sini.

Leave a Reply