Jaman dulu jangkar kapal terbuat dari tumpukan batu yang diletakan dalam keranjang, karung berisi pasir, atau dari batang kayu bersi timah. Benda-benda tersebut mempunyai berat yang dianggap memadai untuk menambatkan kapal. Ya, karena saat itu ukuran kapal masih kecil-kecil. Tidak seperti saat ini tentunya.
Oleh karena ukuran kapal semakin besar seiring dengan perkembangan jaman, maka dimanfaatkanlah material lain yang lebih efektif seperti kayu yang berbentuk kail dan besi sederhana sebagai jangkar. Dahulu besi dipakaikan dengan gigi atau benda bergerigi untuk dapat lebih mencengkaram dasar laut atau sungai.
Bentuk jangkar pun turut berkembang dan mengalami modifikasi sesuai kebutuhan. Bentuk jangkar besi umumnya yaitu memiliki lengan horizontal di kiri dan kanannya. Lengan horizontal berguna agar jangkar dapat dirurunkan secara seimbang. Ujung jangkar berbentu kail agar mudah terkait di dasar perairan. Bentuk jangkar kapal jenis ini, dipakai selama berabad-berabad dikenal dengan jangkar nelayan Inggris dan stock achor di Amerika Serikat.
Bentuk lengan horizontal pada sekitar abad ke-19 dimodifikasi menjadi lengan lengkung. Fungsinya yaitu agar lebih efektif. Nah, jenis bentuk jangkar seperti ini masih dipakai sampai saat ini untuk tipe-tipe kapal yang berukuran kecil dan berbobot ringan.
Jangkar Modern
Saat ini umumnya bentuk jangkar yang digunakan oleh kapal-kapal besar yaitu jenis stockless anchor. Jenis ini berbentuk tanpa lengan atau stock pada batang jangkar. Mengapa dihilangkan? Yaitu agar proses handling dan stowing pada system jangkar menjadi lebih mudah.