Wire rope atau tali baja merupakan komponen penting dalam berbagai industri yang melibatkan pengangkatan, penarikan, dan pemindahan beban berat, seperti konstruksi, pertambangan, kelautan, minyak dan gas, serta logistik. Kekuatan dan daya tahan wire rope membuatnya menjadi pilihan utama dalam operasi yang membutuhkan pengangkatan beban besar. Namun, seiring waktu dan penggunaan yang terus-menerus, wire rope dapat mengalami kerusakan dan akhirnya putus jika tidak dirawat dengan baik. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab wire rope putus dan cara mencegahnya, serta bagaimana memastikan bahwa wire rope tetap dalam kondisi optimal untuk menghindari kegagalan. Selain itu, sebagai distributor terpercaya PT. Velasco Indonesia Persada menyediakan wire rope berkualitas tinggi dengan harga kompetitif, menjamin keandalan dan keamanan dalam berbagai aplikasi rigging.


Penyebab Wire Rope Putus

Wire rope bisa putus karena berbagai alasan yang berkaitan dengan cara penggunaan, lingkungan kerja, dan pemeliharaan yang kurang tepat. Berikut adalah beberapa penyebab utama putusnya wire rope yang sering terjadi dalam industri:

1. Overloading (Kelebihan Beban)

Salah satu penyebab utama wire rope putus adalah overloading, yaitu ketika beban yang diangkat melebihi kapasitas maksimal yang bisa ditahan oleh wire rope. Setiap wire rope memiliki Working Load Limit (WLL) atau batas beban kerja aman yang ditentukan oleh pabrik. Jika beban melebihi WLL, tegangan pada kawat baja meningkat, yang pada akhirnya menyebabkan kawat tersebut mengalami kelelahan dan putus.

Dampak Overloading:

  • Meningkatnya keausan pada kawat baja.
  • Kelelahan material yang menyebabkan kawat terputus lebih cepat.
  • Risiko kegagalan tali selama operasi pengangkatan beban berat.

Cara Mencegah:

  • Selalu periksa WLL wire rope sebelum digunakan.
  • Gunakan wire rope yang memiliki kapasitas beban yang sesuai dengan aplikasi.
  • Hindari penggunaan wire rope untuk mengangkat beban yang lebih berat dari spesifikasinya.

2. Gesekan dan Abrasi Berlebih

Gesekan dan abrasi merupakan penyebab umum wire rope putus, terutama ketika wire rope digunakan dalam kondisi lingkungan yang keras. Gesekan dapat terjadi di antara kawat-kawat di dalam tali atau antara tali dan permukaan yang kontak dengannya (misalnya pulley, drum, atau struktur lainnya). Abrasi berlebih dapat menyebabkan kawat baja mengalami penipisan, yang melemahkan tali dan membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan.

Dampak Abrasi:

  • Lapisan luar kawat menipis dan akhirnya putus.
  • Mengurangi kekuatan tali secara keseluruhan.
  • Kegagalan wire rope terjadi lebih cepat dari yang diharapkan.

Cara Mencegah:

  • Gunakan pelumas yang tepat untuk mengurangi gesekan antara kawat.
  • Hindari penggunaan wire rope pada permukaan tajam atau kasar tanpa pelindung.
  • Lakukan inspeksi rutin pada wire rope dan area kontak untuk mendeteksi tanda-tanda abrasi dini.

3. Korosi

Korosi adalah kerusakan yang disebabkan oleh reaksi kimia antara kawat baja dan lingkungan sekitarnya, seperti air, udara lembap, atau bahan kimia korosif. Wire rope yang digunakan di lingkungan laut atau lingkungan industri yang keras sangat rentan terhadap korosi, yang dapat melemahkan kawat dan menyebabkan tali putus.

Dampak Korosi:

  • Kawat baja menjadi rapuh dan mudah patah.
  • Kekurangan kekuatan pada kawat yang berkarat.
  • Korosi yang tidak ditangani dapat menyebabkan wire rope gagal secara total.

Cara Mencegah:

  • Gunakan wire rope yang memiliki lapisan anti-korosi atau terbuat dari baja tahan karat.
  • Lakukan lubrikasi secara teratur untuk melindungi kawat dari paparan air atau bahan kimia.
  • Hindari penggunaan wire rope di lingkungan yang sangat korosif tanpa pelindung tambahan.

4. Kegagalan pada Sambungan atau Termination

Kegagalan pada sambungan atau termination (bagian ujung wire rope yang dihubungkan ke alat pengangkat, seperti socket, clamp, atau hook) juga menjadi salah satu penyebab utama wire rope putus. Sambungan yang tidak dipasang dengan benar atau digunakan di luar batas spesifikasi bisa menyebabkan kawat gagal di area tersebut.

Dampak Kegagalan Sambungan:

  • Beban tidak terdistribusi secara merata, meningkatkan risiko kegagalan pada titik sambungan.
  • Tali menjadi tidak stabil saat mengangkat beban.
  • Sambungan yang gagal dapat menyebabkan beban jatuh tiba-tiba.

Cara Mencegah:

  • Pastikan sambungan wire rope dipasang dengan benar oleh teknisi yang berpengalaman.
  • Gunakan komponen termination berkualitas tinggi yang sesuai dengan wire rope.
  • Inspeksi secara teratur sambungan wire rope untuk memastikan tidak ada kerusakan.

5. Kelelahan Material (Fatigue)

Wire rope yang digunakan secara terus-menerus dalam aplikasi yang melibatkan gerakan dinamis, seperti pengangkatan atau penarikan berulang, dapat mengalami kelelahan material. Proses ini terjadi ketika kawat baja di dalam tali secara bertahap mengalami retakan mikro akibat tekanan berulang. Seiring waktu, retakan ini akan membesar dan akhirnya menyebabkan kawat putus.

Dampak Kelelahan Material:

  • Retakan kecil muncul pada kawat, yang melemahkan struktur wire rope.
  • Kekuatan tarik kawat berkurang, meningkatkan risiko kegagalan tali.

Cara Mencegah:

  • Gunakan wire rope yang sesuai dengan jenis aplikasi dinamis, seperti crane atau lift.
  • Lakukan inspeksi visual secara teratur untuk mendeteksi tanda-tanda kelelahan material, seperti retakan atau kerusakan pada kawat.
  • Ganti wire rope sebelum mencapai titik kegagalan akibat kelelahan.

6. Pemeliharaan yang Kurang Tepat

Pemeliharaan yang kurang tepat atau tidak memadai juga menjadi penyebab utama wire rope putus. Wire rope yang tidak dibersihkan, dilumasi, atau diperiksa secara rutin akan lebih cepat mengalami keausan, korosi, dan kegagalan.

Dampak Pemeliharaan yang Buruk:

  • Kerusakan tidak terdeteksi dapat berkembang menjadi kegagalan besar.
  • Meningkatnya risiko kecelakaan atau kerugian operasional.

Cara Mencegah:

  • Lakukan pemeliharaan rutin dengan jadwal yang jelas, termasuk pembersihan, pelumasan, dan inspeksi wire rope.
  • Gunakan pelumas yang tepat untuk melindungi kawat baja dari gesekan dan korosi.
  • Libatkan teknisi yang berpengalaman untuk melakukan inspeksi berkala.

Cara Mencegah Wire Rope Putus

Pencegahan wire rope putus dimulai dengan pemilihan, penggunaan, dan pemeliharaan yang tepat. Berikut adalah beberapa langkah penting yang dapat diambil untuk mencegah kegagalan wire rope:

  • Pilih Wire Rope yang Tepat

Pastikan untuk memilih wire rope yang sesuai dengan aplikasi Anda. Setiap jenis wire rope memiliki spesifikasi dan batasan tertentu, seperti kekuatan tarik, ketahanan terhadap korosi, dan kemampuan menahan abrasi. Pilih wire rope yang memiliki kapasitas beban yang sesuai dengan pekerjaan dan lingkungan operasional.

  • Periksa Beban Kerja Aman (WLL)

Sebelum menggunakan wire rope, selalu pastikan bahwa beban yang akan diangkat tidak melebihi Working Load Limit (WLL) atau batas beban kerja aman. Penggunaan wire rope di luar kapasitas ini akan meningkatkan risiko kegagalan dan putusnya tali.

  • Lakukan Lubrikasi Secara Teratur

Lubrikasi membantu mengurangi gesekan di antara kawat-kawat dalam tali, melindungi wire rope dari korosi, dan menjaga daya tahan kawat baja. Gunakan pelumas yang dirancang khusus untuk wire rope dan lakukan pelumasan sesuai jadwal pemeliharaan.

  • Lakukan Inspeksi Rutin

Inspeksi rutin adalah kunci untuk mendeteksi kerusakan dini pada wire rope, seperti abrasi, korosi, atau kelelahan material. Inspeksi visual secara teratur dapat membantu mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki atau diganti sebelum kegagalan besar terjadi.

  • Ganti Wire Rope Tepat Waktu

Meskipun wire rope dapat bertahan lama dengan pemeliharaan yang baik, pada akhirnya tali ini harus diganti. Jangan menunggu sampai wire rope putus atau menunjukkan tanda-tanda keausan parah. Pastikan untuk mengganti wire rope sesuai dengan rekomendasi dari pabrik dan berdasarkan hasil inspeksi rutin.

Wire rope merupakan komponen penting dalam banyak operasi pengangkatan beban berat, namun jika tidak dirawat dengan baik, risiko kegagalan dan putusnya tali sangat besar. Penyebab utama wire rope putus meliputi overloading, abrasi, korosi, kegagalan sambungan, kelelahan material, dan pemeliharaan yang tidak memadai. Dengan memahami penyebab wire rope putus dan cara mencegahnya, maka Anda dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat sehingga memperpanjang masa pakai wire rope dan menjaga keselamatan dalam operasional. 

Jual Wire Rope Berkualitas

PT. Velasco Indonesia Persada adalah penyedia peralatan kapal terpercaya terpercaya, termasuk wire rope berkualitas tinggi yang dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan industri. Kami menyediakan wire rope dengan berbagai ukuran, jenis, dan spesifikasi, sehingga Anda dapat menemukan produk yang paling sesuai untuk aplikasi Anda.Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.velascoindonesia.com atau hubungi tim kami untuk mendapatkan saran terbaik dalam pemilihan dan pemeliharaan wire rope.

Baca Juga : Supplier Wire Rope Berkualitas 

VELASCO INDONESIA PERSADA adalah distributor dan Supplier Wire Rope di jakarta dan juga menjual  Rantai Stainless Steel, Rantai Galvanis, dll, dengan pelayanan terbaik di Jakarta. Kami juga menjual alat kapal, Lihat produk kami lainnya di sini. Rantai, rigging, wire rope, alat keselamatan kapal, peralatan safety, chemical product Semua barang yang kami jual dilengkapi sertifikat dan berkualitas. Selain itu, kami juga melayani open reseller.  Silahkan Hubungi (021) 690 5530 atau [email protected]. Sosmed kami Instagram dan Facebook Atau lihat produk kami lainnya di sini.