Sebagai komponen Keselamatan kapal, Man Over Board (MOB) harus disiapkan sebaik mungkin dalam hal kualitas, ketersediaan, dan kemudahan penggunaannya. Namun, tahukah Anda Cara Menggunakan Man Over Board (MOB) dengan benar? Penumpang dan staf harus tahu. atau, setidaknya, memahami konsep dasar penggunaan MOB. 

Man Over Board (MOB) merupakan salah satu jenis alat keselamatan kapal yang fungsinya untuk memberikan sinyal darurat berupa asap dan cahaya. Dimana dengan asap dan cahaya ini menunjukan jika di tempat tersebut terdapat orang yang memerlukan pertolongan di laut lepas.

Pada dasarnya, Man Over Board (MOB) sendiri termasuk dalam jenis alat piroteknik yakni alat yang menggunakan reaksi kimia untuk menghasilkan asap, cahaya, ledakan dan gas. Alat piroteknik ini berfungsi untuk memberikan sinyal visual saat terjadi keadaan darurat di laut.  Selain MOB ada beberapa jenis alat piroteknik kapal seperti Red Hand Flare dan Smoke Signal

Alat keselamatan kapal satu ini memiliki bentuk seperti gada berukuran kecil, yang terbuat dari material tahan air dan biasanya berwarna orange atau kuning terlarang. MOB umumnya diletakan di tempat yang mudah dijangkau dan dikaitkan ke life buoy atau ban pelampung dengan tali sepanjang lima meter. 

Cara Kerja Man Over Board (MOB)  

Cara kerja menggunakan Man Over Board (MOB) cukup mudah. Ketika ada korban yang terjatuh ke laut, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memanggil kru kapal. Setelah itu lempar life buoy beserta MOB ke arah korban yang terjatuh. Saat menyentuh air laut, MOB akan langsung aktif yang ditandai dengan keluarnya asap berwarna hijau dan lampu MOB yang menyala. Asap yang keluar dari MOB dapat bertahan selama 15 menit, sedangkan lampu MOB akan menyala dengan pola berkedip selama dua jam. 

Selain mengetahui cara menggunakan Man Over Board (MOB) yang benar, MOB juga harus dijaga kondisinya. Maka dari itu, MOB harus di cek secara berkala supaya tetap dapat berfungsi dengan baik saat diperlukan saat situasi bahaya. 

Spesifikasi MOB 

Sama seperti jenis alat keselamatan kapal lainnya, MOB juga harus dibuat sesuai dengan standar yang ditentukan oleh SOLAS. Berikut spesifikasi MOB menurut SOLAS: 

  • MOB harus ditempatkan di setiap bridge wing atau area terbuka di kapal. 
  • MOB juga harus diletakan dengan posisi menghadap ke arah laut supaya mudah diakses. 
  • MOB memiliki berat 4 kg dan harus dipasang atau dilakukan bersamaan dengan life buoy atau ban pelampung. 
  • Ketika dilemparkan ke arah korban, MOB harus dapat mengeluarkan asap berwarna oranye selama 15 menit. Selain itu, lampu MOB juga harus menyala selama dua jam secara terus menerus untuk memberikan sinyal ke tim penyelamat. 

Itulah cara menggunakan Man Over Board (MOB)  yang benar. Dengan mengetahui cara penggunaan, maka korban akan mudah dievakuasi dan diselamatkan dengan cepat. Jika Anda membutuhkan MOB berkualitas, Anda dapat langsung menghubungi kami melalui email atau whatsapp. Selain menjual MOB kami juga menjual berbagai jenis alat keselamatan lainnya dengan kualitas dan harga terbaik. 

Baca Juga : Jual MOB (Man Over Board) Alat Keselamatan Kapal

VELASCO INDONESIA PERSADA adalah distributor dan Supplier  MOB – Man Over Board di jakarta dan juga menjual Line Throwing Apparatus,  dll, dengan pelayanan terbaik di Jakarta. Kami juga menjual alat kapal, Rocket Parachute, Red Hand Flare, Smoke Signal Lihat produk kami lainnya di sini. Rantai, rigging, wire rope, alat keselamatan kapal, peralatan safety, chemical product Semua barang yang kami jual dilengkapi sertifikat dan berkualitas. Silahkan hubungi kami lewat Whatsapp (081290808833) atau 021 690 5530. Bisa juga melalui email ke [email protected] atau [email protected] Atau lihat produk kami lainnya di sini.

Salah satu cara untuk menyelamatkan diri saat situasi darurat di atas kapal adalah dengan menggunakan berbagai jenis alat piroteknik kapal sesuai  SOLAS. Piroteknik merupakan jenis alat keselamatan kapal yang memanfaatkan zat kimia untuk menghasilkan panas, cahaya, gas dan asap yang digunakan untuk memberi sinyal darurat saat membutuhkan pertolongan di laut.

Menggunakan alat piroteknik merupakan salah satu upaya terakhir yang dapat dilakukan penumpang dan awak saat terjadi keadaan darurat di atas kapal. Alat piroteknik dapat memberikan sinyal SOS atau sinyal tanda bahaya secara visual yang dapat memberi tahu kapal terdekat dan tim penyelamat ketika kapal berada dalam situasi darurat dan membutuhkan bantuan sesegera mungkin. 

Jenis Alat Piroteknik Kapal 

Karena termasuk alat keselamatan maka jenis alat piroteknik kapal harus sesuai dengan regulasi SOLAS. Ada beberapa jenis alat piroteknik kapal sesuai SOLAS, berikut penjelasanya: 

1. Rocket Parachute Flare

Rocket parachute flare merupakan jenis alat piroteknik kapal yang digunakan dengan cara menembakannya ke udara sehingga dapat menarik perhatian kapal lain atau tim penyelamat. Alat ini dapat meluncur hingga ketinggian 300 meter dan secara otomatis mengeluarkan cahaya serta asap di udara. Setelah menyala, parasut akan perlahan turun sehingga memungkinkan dilihat oleh tim penyelamatan dan kapal sekitar yang masih terjangkau. 

Berikut persyaratan yang harus dipenuhi Rocket parachute flare sebagaimana diatur dalam regulasi SOLAS  chapter III regulation 26: 

  • Saat diluncurkan ke udara, rocket parachute flare harus mencapai ketinggian 300 meter secara  vertikal dari titik operasi.
  • Parasut harus aktif dan mengeluarkan cahaya saat mencapai puncak lintasan udara. 
  • Harus dapat menyala selama 40 detik dengan identitas cahaya  minimal 30000 candelas.
  • Jeda waktu setelah rocket parachute flare diluncurkan dengan parasut keluar setidaknya 5 meter./detik. 
  • Rocket parachute flare harus didesain sedemikian rupa supaya tidak merusak atau membakar parasut saat flare diaktifkan. 
2. Red Hand Flare

Red hand flare merupakan jenis alat piroteknik kapal berbentuk silinder kecil. Saat diaktifkan alat ini akan mengeluarkan asap berwarna merah dan cahaya tanpa mengeluarkan bunyi. Alat ini dapat digunakan di siang dan malam hari. Saat siang hari yang paling terlihat adalah asap sedangkan malam hari akan lebih terlihat cahaya dan nyala api. 

Spesifikasi red hand flare menurut SOLAS chapter III regulation 25: 

  • Memiliki cover atau casing yang tahan terhadap air
  • Zat yang terkandung dalam red hand flare tidak boleh membahayakan bagi pengguna dan alat keselamatan lainnya seperti lifebuoy dan life raft.
  • Memiliki self ignition yang dapat menghasilkan api dan asap
  • Harus dapat menyala dan menghasilkan cahaya  warna merah 
  • Instruksi penggunaan harus tertulis dengan jelas di setiap casing red hand flare. 
3. Bouyant Smoke Signal

Bouyan smoke signal merupakan alat piroteknik berbentuk tabung yang dapat mengapung diatas air. Saat diaktifkan alat ini akan mengeluarkan asap tebal berwarna oranye sehingga lebih efektif saat digunakan di siang hari. Asap yang dihasilkan oleh buoyant smoke signal ini dapat membantu tim penyelamat membaca dan melacak lokasi kapal sesuai dengan arah asap yang terbawa oleh angin. 

Persyaratan Bouyant Smoke Signal sesuai SOLAS chapter III regulation 37: 

  • Bouyant smoke signal harus diletakan di dalam wadah yang tahan dan dapat terapung diatas air. 
  • Saat dioperasikan bouyant smoke signal tidak boleh terbakar atau meledak. tetapi alat ini hanya boleh mengeluarkan asap saja. 
  • Bouyant smoke signal harus mengeluarkan cahaya berwarna oranye dan harus dapat terlihat selama periode 3 menit. 
  • Alat ini harus dapat tetap mengeluarkan asap saat mengapung selama 10 menit
  • Instruksi atau cara penggunaan harus tertulis dengan jelas di bagian cover atau casing. 
4. Line Throwing Apparatus 

Jika jenis alat piroteknik sebelumnya berfungsi memberi sinyal berupa asap dan cahaya, line throwing apparatus justru digunakan untuk menyelamatkan korban yang berada di atas sekoci atau rakit penolong. Saat diaktifkan,  line throwing apparatus justru akan mengeluarkan tali yang dapat menghubungkan antara sekoci yang berisi korban dengan kapal penyelamat.

Persyaratan Line Throwing Apparatus sesuai SOLAS chapter III regulation 49: 

  • Memiliki 4 tali yang dengan kekuatan dan ketahanan minimal 2 kilo newton. 
  • Memiliki 4  projectiles yang masing-masing dapat meluncurkan tali sejauh 230 meter dalam cuaca normal. 
  • Memiliki akurasi yang baik dan tepat 
  • Instruksi penggunaan harus tertulis dengan jelas di cover atau casing.

Sesuai dengan regulasi SOLAS, alat-alat piroteknik ini umumnya ditempatkan di tempat yang mudah dijangkau seperti bridge dan di lifeboat atau life raft. Untuk di bridge, biasanya tersedia minimal Hand Flares 6 pcs,  Rocket Parachute Flares, 12 pcs, Buoyant smoke signal 2 pcs dan Line throwing appliance 1 pcs. Sementara untuk di lifeboat harus menyediakan Hand Flares 6 pcs, Rocket Parachute Flares 4 pcs dan Buoyant smoke signal 2 pcs. Sedangkan untuk di liferaft harus menyediakan Hand Flares 6 pcs, Rocket Parachute Flares 4 pcs dan Buoyant smoke signal 2 pcs. 

Melihat fungsinya yang saat penting ini, maka dalam membeli alat piroteknik kapal tidak boleh sembarangan. PT velasco Indonesia Persada merupakan distributor alat kapal terpercaya yang menjual berbagai jenis  alat piroteknik kapal sesuai SOLAS dengan harga kompetitif. Segera hubungi kami dan dapatkan penawaran serta pelayanan terbaik dari kami. 

Baca Juga : Jual Smoke Signal Alat Keselamatan Kapal Bersertifikat

VELASCO INDONESIA PERSADA adalah distributor dan Supplier Alat Piroteknik Kapal di jakarta dan juga menjual Line Throwing Apparatus,  dll, dengan pelayanan terbaik di Jakarta. Kami juga menjual alat kapal, MOB – Man Over Board, Rocket Parachute, Red Hand Flare, Smoke Signal Lihat produk kami lainnya di sini. Rantai, rigging, wire rope, alat keselamatan kapal, peralatan safety, chemical product Semua barang yang kami jual dilengkapi sertifikat dan berkualitas. Silahkan hubungi kami lewat Whatsapp (081290808833) atau 021 690 5530. Bisa juga melalui email ke [email protected] atau [email protected] Atau lihat produk kami lainnya di sini.